Hai KAU pemangku kekuasaan
akankah pengalamn pahit akan terulang lagi
kami menanti sebuah harapan yang tak kunjung datang
kami menanti hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan
tak ada jua titik terang
kami hanya meminta hak-hak kami
jika kau tak berniat memberikan
jangan kau berikan janji-janji
hempaskan saja kami dari daftar-daftar tunggumu
jika ini hanya membuat kami meneteskan air mata
mengharap yang tak berujung titik akarnya
anak istri kami selalu bertanya "kapan ayah akan terima upah?"
kami mampu menahan perut kami dari rasa lapar, tapi tidak anak dan istri kami
kami bisa kenakan pakaian usang namun tidak anak dan istri kami
kami hanya bisa menjawab "sabar ya sayang, nanti ayah akan gajian"
entah berapa banyak ucapan pemberi harapan kami keluarkan
entah berdosakah kami yang selalu memberikan janji manis pada putra-putri kami
"Ya ALLAH ya tuhan kami sadarkanlah Pimpinan kami, ketuklah hati mereka
agar mereka segera memberikan apa yang seharusnya meraka berikan kepada kami"
Jika memang semua ini rejeki kami, cepatkanlah di berikan kepada kami,
jika memang semua ini bukan rejeki kami hentikanlah dan berikan rejeki yang lain kepada kami.
by ahmad shoghir