Latest Movie :
Recent Movies
Tampilkan postingan dengan label multimedia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label multimedia. Tampilkan semua postingan

Pengertian broadcasting / Penyiaran


Penyiaran adalah distribusi dari audio yang konten atau video ke tersebar penonton melalui salah elektronik media komunikasi massa , tetapi biasanya satu menggunakan spektrum elektromagnetik ( gelombang radio ), dalam satu-ke-banyak model yang. [1] [2] Siaran dimulai dengan radio AM , yang mulai populer sekitar tahun 1920 dengan penyebaran pemancar dan penerima radio tabung vakum . Sebelum ini, semua bentuk komunikasi elektronik ( radio awal , telepon , dan telegraf) adalah satu-ke-satu , dengan pesan yang ditujukan untuk satu penerima. Istilah penyiaran berevolusi dari penggunaannya sebagai metode pertanian untuk menabur benih di ladang dengan menyebarkannya secara luas. [3] Itu kemudian diadopsi untuk menggambarkan penyebaran informasi yang luas dengan bahan cetak [4] atau melalui telegraf. [5] Contoh penerapannya pada transmisi radio "satu-ke-banyak" dari sebuah stasiun individual ke banyak pendengar muncul sejak tahun 1898. [6]

Siaran melalui udara biasanya dikaitkan dengan radio dan televisi , meskipun dalam beberapa tahun terakhir, baik transmisi radio dan televisi sudah mulai didistribusikan melalui kabel ( televisi kabel ). Pihak penerima dapat mencakup masyarakat umum atau subset yang relatif kecil; intinya adalah bahwa siapa pun dengan teknologi dan peralatan penerima yang sesuai (misalnya, radio atau televisi) dapat menerima sinyal. Bidang penyiaran meliputi layanan yang dikelola pemerintah seperti radio publik , radio komunitas dan televisi publik , dan radio komersial swasta dan televisi komersial. Kode Peraturan Federal AS, judul 47, bagian 97 mendefinisikan "penyiaran" sebagai "transmisi yang dimaksudkan untuk diterima oleh masyarakat umum, baik secara langsung atau disampaikan". [7] Transmisi telekomunikasi pribadi atau dua arah tidak memenuhi syarat berdasarkan definisi ini. Misalnya, operator radio amatir ("ham") dan pita warga (CB) tidak diizinkan untuk menyiarkan. Seperti yang didefinisikan, "transmisi" dan "penyiaran" tidak sama.

Transmisi program radio dan televisi dari stasiun radio atau televisi ke penerima rumah oleh gelombang radio disebut sebagai "over the air" (OTA) atau penyiaran terestrial dan di sebagian besar negara memerlukan lisensi penyiaran . Transmisi menggunakan kawat atau kabel, seperti televisi kabel (yang juga mentransmisikan kembali stasiun OTA dengan persetujuannya ), juga dianggap sebagai siaran tetapi tidak selalu memerlukan lisensi (meskipun di beberapa negara, lisensi diperlukan). Pada 2000-an, transmisi program televisi dan radio melalui streaming teknologi digital semakin disebut sebagai penyiaran juga.

Komponen Multimedia

Komponen Multimedia

Komponen multimedia berupa teks, grafik, audio, video, animasi :
a) Teks

Tampilan dalam bentuk teks atau yang lebih dikenal dengan istilah tipografi merupakan elemen yang cukup penting dalam pembuatan multimedia. Sebagian besar multimedia menggunakan teks karena sangat efektif untuk menyampaikan ide dan panduan kepada pengguna. Teks merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikenali, serta file teks

mempunyai struktur yang sederhana. Teks biasanya mengacu pada kata, kalimat, alinea, segala sesuatu yang tertulis atau ditayangkan.

b) Grafik (Gambar)

Grafik atau gambar merupakan sarana pembentukan informasi yang lebih mudah untuk dipahami. Gambar juga merupakan salah satu komponen penting dalam multimedia karena dapat meringkas dan menyajikan data kompleks serta mampu menyampaikan banyak kata. Gambar dalam publikasi multimedia lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks, sebab manusia selalu berorientasi terhadap visual.

c) Audio

Teknologi audio juga berperan penting dalam penyampaian informasi, tanpa adanya audio dalam sebuah multimedia maka hasilnya tidak lengkap. Suara atau audio di dalam multimedia biasanya berupa suara musik, suara dari voice record dan efek–efek suara lain.

d) Video

Video adalah gambar–gambar yang saling berurutan sehingga menimbulkan efek gerak. Pembuatan video dalam tampilan multimedia bertujuan untuk membuat tampilan yang dihasilkan lebih menarik.

e) Animasi

Animasi merupakan kumpulan gambar yang ditampilkan secara bergantian dan berurutan sehingga terlihat bergerak dan hidup. Pergerakan animasi akan lebih mudah dimengerti daripada objek atau gambar diam. Selain itu, animasi lebih menarik dan mudah dimengerti daripada hanya sekedar gambar karena lebih komunikatif dalam menyampaikan suatu tujuan.

Multimedia dapat digunakan pada semua bidang kehidupan manusia, apalagi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini memungkinkan multimedia selalu hadir dan menjadi kebutuhan setiap orang. Contoh paling dekat adalah televisi, radio, handphone dan komputer.

Mengenal Apa Itu Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia juga diadopsi oleh dunia game, dan juga untuk membuat website.

Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri atau otodidak. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara) dan juga berupa ( berwujud). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsumsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik, dan film 3 dimensi membangkitkan sense realistis.

Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromon bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.

Sejarah Digitalisasi
Digitalisasi multimedia bermula pada 1983-1986 dengan kemunculan Viewtron. Knight-Ridder membuat sebuah proyek yang memberikan akses berita kepada khalayak sebelum berita tersebut dicetak pada koran. Berita yang ditampilkan merupakan berita dari Miami Herald dan Associated Press. Namun, Viewtron terpaksa harus ditutup pada 31 Maret 1986 dikarenakan tidak memberikan profit apapun setelah 6 tahun penelitian dan 3 tahun beroperasi. Selain itu, dalam mengakses Viewtron diperlukan perangkat khusus seperti terminal dan keyboard[1].

Pada tahun 1988, World Wide Web mulai berkembang dan memunculkan banyak pionir laman berita dari berbagai media berita. Contohnya seperti CNN, The Chicago Tribune, dan News & Observer[2]. Koran Inggris, The Daily Telegraph mengikuti tren yang ada dengan meluncurkan Electronic Telegraph pada November 1994. Electronic Telegraph menjadi koran berbasis daring pertama di Eropa[3]. Publikasi daring mulai mengikuti ritme dari publikasi cetak yang terbit setiap hari.

Spesifikasi topik berita juga mulai dikembangkan pada saat ini sehingga muncul yang dinamakan agregasi berita. Agregasi berita adalah sebuah tren saat sebuah laman atau software mengumpulkan berbagai konten yang memiliki topik yang sama namun berasal dari banyak sumber dan memiliki banyak format. Konten yang dikumpulkan dapat berupa teks, foto dan video. Salah satu laman yang menyediakan agregasi berita adalah Drudge Report. Topik yang diangkat pada saat itu adalah skandal Monica Lewinsky[4].

Sementara di Indonesia, pionir pertama koran daring adalah Republika dan Kompas pada tahun 1995. Kemunculan koran daring ini disebabkan oleh mulai meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Selain itu, kendala geografis yang membuat sulitnya distribusi koran cetak juga menjadi alasan pendukung hadirnya laman-laman ini. Namun, konten dalam laman ini masih sama dengan konten pada koran versi cetak.

Tempo juga turut meluncurkan Tempo Interaktif pada tahun 1996. Kemunculan Tempo Interaktif sebagai pengganti koran cetak Tempo yang berhenti beredar akibat dibredel oleh pemerintah pada tahun 1994. Sehingga konten yang ada pada laman Tempo Interaktif berbeda dengan laman-laman berita yang lain. Tempo Interaktif cenderung menyuguhkan konten berupa wawancara dengan narasumber dan profil tokoh.

Perubahan mulai terjadi ketika Detikcom muncul pada tahun 1998. Berbeda dengan laman berita yang lain, Detikcom lebih mengutamakan kecepatan dalam menyampaikan berita. Unsur berita yang digunakan hanya What, Who dan Where. Perubahan ini mulai dilakukan karena situasi Indonesia pada saat itu sedang sangat bergejolak. Informasi mengenai gerakan reformasi selalu muncul setiap saat dan dari berbagai daerah. Sehingga kecepatan dalam mendapatkan informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat[5].

Kini, laman berita di Indonesia sudah mencapai 43.300 laman. Laman-laman tersebut tidak hanya memproduksi dan menampilkan berita, tetapi ada pula yang menyajikan agregasi berita dan kurasi berita. Namun laman berita yang terverifikasi oleh pemerintah hanya 5% dari jumlah keseluruhan, yaitu 234 laman berita. Hal ini dikarenakan laman-laman berita lainnya cenderung terbit secara tidak menentu. Selain itu, laman-laman tersebut tidak menggunakan kode etik jurnalistik dengan tepat dan tidak menjadi rujukan orang lain[6].

Penerapan Multimedia di Media Indonesia
Perkembangan teknologi yang pesat membuat segala sesuatu menjadi jauh lebih mudah serta praktis. Banyaknya temuan baru di dunia teknologi mempermudah pelbagai macam aktivitas yang dilakukan dalam keseharian manusia. Mudahnya mengakses informasi di pelbagai media, berkaitan erat dengan istilah multimedia. Bagi generasi millennial yang kreatif, inovatif, serta suka pelbagai hal baru menikmati multimedia yang dihadirkan di dunia teknologi dan informasi. Penyampaian informasi yang menarik kepada public adalah senjata utama bagi multimedia. Penyampaian informasi dalam media saat ini banyak disajikan dengan elemen multimedia seperti VIK Kompas dan Tirto.id.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ahmad shoghir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger